Selasa, 06 Mei 2008

"GLOBALISASI DENGAN RUH ZIONISME

“GLOBALISASI DENGAN RUH ZIONIS”

Fenomena di era informasi ini memiliki dorongan yang mengarah pada terciptanya suatu masyarakat global. Suatu dunia yang terintegrasi melampaui batas- batas negara, blok idielogis maupun lembaga-lembanga ekonomi dan politik. Terlebih-lebih, asfek kemajuan teknologi baik elektronika mikro, komputer maupun telekomunikasi menunjang kondisi ini, sehingga “ globalisme menjadi prinsip pemersatu yang lambat laun meninggalkan nasionalisme pada masyarakat industri, apalagi regionalisme pada masyarakat agrikultural” (Wimal Dissanayake,”Cultural Integration in a Global Age,” The World and I, Jan. 1990, h. 87).

Contohnya di bidang pers dan jaringan informasi di AS. Disana terdapat sedikitnya 8200 surat kabar, 15000 majalah, 9000 stasiun radio, 1300 stasiun televisi, 2800 penerbit dan sekitar 200 studi film, sehingga menempatkan AS pada posisi superior diera globalisasi. Namun sekitar 70 persen dari diatas dikontrol kapitalis yahudi. Bureau of American Newspaper Publishers Association, misalnya, dipimpin oleh seorang yahudi yang bernama Bogart Shamir. Ia mengelola 1.749 harian, 537 mingguan, 8012 berkala dan 652 majalah. Di bidang perfilman, kalangan yahudi menjadi juragan tunggal industri perfilman Hollywood. Lebih jauh lagi pada bidang politik, kaum yahudi yang bernaung dalam wadah The American Jewish Association mengendalikan suara 70 dari 100 senator AS. Demikian ampuhnya sehingga tidak seorang pun dapat dipilih menjadi presiden AS tanpa restu lobby yahudi. Paul Friendly dalam buku They Dare to Speak Out memaparkan secara gamblang dominasi lobby yahudi di negeri “Polisi Dunia” Lagi pula Jimmy Carter sendiri pernah menegaskan hubungan AS - Israel “tidak dapat dihancurkan, sebab berakar pada kesadaran, moral agama dan kepercayaan bangsa amerika sendiri.”

Beberapa saluran infiltrasi terpenting di AS di antaranya :

- The Jewish Telegraph Agency. Federasi yahudi yang membiayai dalam bentuk sumbangan sosial yang dikirim kepada ratusan saluran surat kabar dari pemerintah Israel dan cabang internasionalnya ( The World Zionist Organization ).

- The Council of America Synagogues: Tugasnya menuliskan buku-buku pendidikan tentang pembangunan Israel.

- The Directors Conference. Fungsinya mengumpulkan para direktur berbagai organisasi Zionis Amerika untuk bekerja dibidang politik.

- The Hebrew Cultural Foundation. Ini mengkhususkan diri menginfiltrasi ke universitas-universitas.

Keadaan di negara-negara Eropa Barat tak jauh berbeda dengan di AS tadi. Di Inggris, Partai liberal dan partai buruh terang-teragan mendukung program Zionisme israel. Bahkan di Perancis terdapat satu pasal didalam konstitusinya yang menyebutkan termasuk dalam kategori pelanggaran terhadap konstitusi jika faham Zionisme ditelanjangi apalagi ditantang. Namun, jika menyerang ajaran Islam dan Nashrani tidak termasuk dalam perbuatan inkonstitusional.

Maka tepatlah pernyataan Roger Garaudy bahwa kekuatan utama Negara ZionisIsrael tidak saja terletak pada angkatan bersenjatanya, melainkan juga kepada kelihaianya mengatur pendapat umum diseluruh dunia.

Hakekat Zionisme dan Implementasinya

Jauh sebelum Theodor Herzl (1860-1904) menulis Der Judenstaat (Negara Yahudi) Sebagai “amanat” pendirian negara Israel. Istilah Zionisme dipakai untuk menyebut sekelompok orang penganut Yudaisme yang hanya mengiginkan sebuah pusat kegiatan spritual yang memungkinkan tersebarnya agama dan kepercayaan yahudi ke seluruh dunia. Namun Zionisme keagamaan ini di legitimasi Herzl menjadi Zionisme politik, hingga kini.

Alat justifikasi perjuangan yang digunakan Zionisme Israel adalah Kitab Talmud. Anehnya beberapa ajaran mendasar nabi Musa yang termaktub dalam “The Ten Commandement” disimpangkan dalam kitab interpretasi para Hakhom (tokoh agama) ini.Larangan riba, misalnya, justru kemudian dianjurkan. DR.Joseph Barclay dalam Hebrew Literature (1901) mengemukakan,” sebagian isi kitab-kitab talmud berlebih-lebihan, sebagian lagi menjijikan dan sebagian lainya menghina Tuhan. Tapi, kesemuanya itu tersusun dalam suatu campur aduk yang memberikan kesan hasil karya manusia yang luar biasa, kearifan manusia dan kebrutalan manusia.” Pengungkapan ini sebenarnya sebagai reaksi atas kejanggalan sepak terjang “Bangsa Pilihan Tuhan” ini dalam upayanya memenuhi Tugas suci dengan menggunakan metode terorisme negara dalam merealisasikan policy rasialisme dan ekspansionismenya.

Berdasarkan “Protokol Tokoh -Tokoh Zionis” bangsa yahudi meyakini, mereka akan menjadi satu-satunya ‘Penguasa Dunia’ dan pasti akan datang suatu hari bagi mereka untuk menguasai seluruh bumi dan memusnahkan semua agama. Statement tokoh-tokh zionis ini dibocorkan pertama kali oleh Prof. Segyei Nilus (pendeta gereja Ortodoks Rusia) setelah dicuri oleh seorang wanita Perancis dari salah satu tokoh organisasi Freemansorny yang sangat berpengaruh di perancis. Padahal protokolat tersebut berisi 24 keputusan yang amat sangat rahasia (Talmud dan Ambisi Yahudi, Zhafrul Islam Khan).

Untuk mencapai “Protokol Tokoh-Tokoh Zionis” tadi, segala cara dan sarana diupayakan, termasuk memakai AS sebagai “Prajurit Bayaran”. “Simak saja beberapa resolusi PBB jelas-jelas dengan sesuai hati nurani manusia di veto AS dan barat (baca :Zionisme Israel).

NO.

Jenis Resolusi

Setuju

Abstein

Menentang

1.

Pembentukan Sistem perdamaian dan keamanan internasional

102 negara

46 negara

AS & Perancis

2.

Pencegahan pacuan senjata Angkasa luar

154 negara

AS

-

3.

Pelarangan percobaan nuklir

123 negara

AS

Inggris& Perancis

4.

Perundingan Bilateral untuk menghentikan pacuan senjat nuklir

140 negara

-

AS

5.

Pengutukan terhadap kerjasama barat dengan Israel yang memberikan dukungan militer

124 negara

8 negara

AS

6.

Penetapan Atlantik selatan sebagai zona damai dan kerja sama

124 negara

-

AS

7.

Pelarangan Pengembangan Senjata Pemusnah Massal Jenis Baru

128 negara

-

AS

8.

Dasawarsa Dunia dan Pengembangan Kultural

146 nrgara

-

AS

Di bidang kebudayaan upaya erosisasi mental kini juga sangat gencar dilakukan oleh zionisme. Media elektronik dan non-elektronik yang menyajikan materi seputar 3 S :Sing, Sport, dan Sex dengan sajian selera rendah merupakan pemandangan kita sehari-hari di media tersebut contoh : Sing = Indonesia Idol, AFI. KDI, Mama Mia, Jadi Idola dan lain sebagainya. Sport = Harga transfer para atlet-atlet olah raga yang bernilai ratusan juta bahkan milyaran baik rupiah atau dalam dollar. Sex = tayangan film-film yang berisikan free sex dan indonesia dengan bentuk sinetron-sinetron yang tidak tahu kemana arah tujuanya dengan menggunakan komoditi para remaja-remaja sehingga mereka tidak mempunyai lagi kepribadian Islamnya dan terhanyut dengan arus modernisasi.

Dari uraian diatas kiranya tidak berlebihan jika fenomena sekarang ini, yakni globalisasi lebih cepat disebut mengarah kepada zionisasi diera informasi sehingga sadar atau tidak sadar radiasi zionisasi tersebut telah banyak kita hirup. Sekarang memang sudah waktunya dan sangat mendesak diperlukan kearifan memfilter, disamping daya imunitas untuk membentengi serangan radiasi itu serta orientasi aksi dengan pengajuan alternatif yang Islami.

Wallahu A’lam.

Sumber : JURNAL DUNIA ISLAM INTHILAQ, NO.18/1-15 DESEMBER 1993

Tidak ada komentar: